Home Ekonomi Bos AdaKami Klaim Debt Collector Hanya Menagih Debitur Lewat Telepon

Bos AdaKami Klaim Debt Collector Hanya Menagih Debitur Lewat Telepon

Jakarta, Gatra.com - Direktur Utama PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), Bernardino Moningka Vega Jr mengklaim bahwa layanan debt collection (DC) perusahaannya hanya melakukan penagihan kepada nasabah hanya melalui sambungan telepon. Pria yang akrab disapa Dino itu mengatakan, AdaKami memiliki sekitar 400 DC, dan perusahaanya melakukan collection internal sekitar 80-90%.

"Kita ada vendor untuk melengkapi seluruh tim collecting kita. AdaKami tidak pernah ada field collector, hanya melalui telepon," kata dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/9).

Dalam kesempatan itu, Dino mengklaim dalam menjalankan praktek bisnis, khususnya praktek penagihan, AdaKami menerapkan sesuai SOP dari Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Yakni di antaranya, tidak melakukan penagihan dengan intimidasi, kekerasan fisik dan mental ataupun cara-cara yang menyinggung SARA atau merendahkan harkat, martabat serta harga diri penerima pinjaman entah itu secara langsung maupun lewat dunia maya baik terhadap diri peminjam, harta benda, kerabat, rekan dan keluarganya.

"Setiap debt collection kerja dengan kita haruss bersertifikasi. Ketentuan di kami semua platform di bawah AFPI setiap debt collection kita itu harus tersertifikasi," jelasnya.

Direktur Utama AdaKami tersebut juga mengklaim bahwa, pihaknya sudah melakukan investigasi sejak berita viral ini muncul. Hingga hari ini, pihaknya telah melakukan investigasi awal untuk mencari debitur berinisial 'K' tersebut, namun pihaknya tidak menemukan nama korban tersebut terdaftar dalam data nasabah perusahaanya.

“Sampai sekarang juga bukan cuma itu, kita juga di dalam file kita sendiri kita dengan data yang ada, ga cukup sih, tapi kita coba aja, dengan inisial 'K', pinjaman sekian,tinggalnya sekian, itu tidak ada di data kita, makanya sekali lagi kita di sini terbuka, kalau ada informasi tambahan terhadap adanya dugaan korban bunuh diri,” ujarnya.

Sementara itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga diketahui telah melakukan pemanggilan terhadap AdaKami untuk melakukan klarifikasi terhadap berita yang beredar dalam satu minggu ini. Dari pemanggilan tersebut, diketahui bahwa pihak AdaKami telah melakukan investigasi awal untuk mencari debitur berinisial “K" yang marak diberitakan, namun belum menemukan debitur yang sesuai dengan informasi yang beredar.

95