Home Nasional Massa Aksi Bela Palestina Penuhi Kawasan Monas Jakarta, Ada dari Luar Daerah

Massa Aksi Bela Palestina Penuhi Kawasan Monas Jakarta, Ada dari Luar Daerah

Jakarta, Gatra.com - Ribuan massa memenuhi kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, untuk mengikuti Aksi Akbar Aliansi Rakyat Indonesia Bela Palestina pada Minggu (5/11).
 
Massa yang sebagian besar mengenakan baju putih mulai memadati Monas dari pukul 06.00 WIB dan mulai berangsur membubarkan diri sejak pukul 09.30 WIB, dikutip Antara. 
 
Sebagian besar mereka membawa bendera, syal, dan juga baju berlambangkan Palestina hingga poster kecaman atas keganasan serangan Israel yang berdampak pada rakyat sipil Palestina.
 
Tidak hanya masyarakat sipil biasa, namun sejumlah perwakilan lembaga negara terlihat hadir seperti ketua DPR Puan Maharani, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Datang dari luar daerah

Pantauan Gatra di lapangan, sejumlah massa yang hadir selain berasal dari Jabodetabek, juga ada yang datang khusus dari sejumlah daerah di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur dan Yogyakarta. Mereka datang menggunakan bus yang berombongan berangkat sejak Sabtu malam. 

"Kami baru tiba tadi di Jakarta. Sempat salat subuh di Masjid Istiqlal dan langsung bergabung dengan massa lainnya," katanya.

Kedatangan mereka semata-mata ingin bergabung dengan massa lain yang sama-sama menyuarakan solidaritas terhadap Palestina yang diserang Israel.

Serangan Israel di Gaza: 9,488, Termasuk 3,900 Anak-anak Tewas

Setidaknya lebih 9.488 warga Palestina, termasuk 3.900 anak-anak, telah tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober. 

Kementerian kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas menyatakan pada hari Sabtu (4/11).

Pasukan darat Israel mengepung Kota Gaza pada hari Kamis setelah meningkatkan kampanye pengeboman, yang dikatakan bertujuan untuk memusnahkan Hamas, pasca serangan kelompok militan menyerang Israel Selatan pada tanggal 7 Oktober.

Reuters, melaporkan, Sabtu (4/11), Israel bulan lalu memerintahkan semua warga sipil untuk meninggalkan bagian utara Jalur Gaza, termasuk Kota Gaza, dan menuju ke selatan wilayah kantong tersebut, yang juga terus dibom.

Kondisi kehidupan di Gaza, yang sudah sangat buruk sebelum terjadinya pertempuran, kini semakin memburuk.

Serangan udara Israel di Al-Maghazi merenggut banyak nyawa tak berdosa, dan melukai lebih banyak lagi

Serangan udara Israel di Al-Maghazi, korban berjatuhan

Sejumlah warga sipil Palestina tewas sementara lainnya mengalami luka-luka pada malam ini akibat serangan udara Israel yang menargetkan kediaman di kamp pengungsi Al-Maghazi, yang terletak di wilayah tengah Jalur Gaza.

Koresponden WAFA melaporkan bahwa pesawat tempur Israel menyerang rumah keluarga Samaan di kamp pengungsi Al-Maghazi, mengakibatkan korban jiwa dan kehancuran pada rumah yang menjadi sasaran serta kerusakan pada rumah dan infrastruktur di sekitarnya.

Sementara itu, pesawat tempur Israel melancarkan serangan udara di wilayah barat dan utara Gaza, menggunakan bom fosfor putih yang dilarang secara internasional, khususnya di kamp pengungsi Al-Shati di sebelah barat Kota Gaza.

Sebelumnya pada malam hari, tim penyelamat dan pertahanan sipil menemukan lima jenazah yang tewas dalam serangan udara Israel di rumah keluarga Abu Hasira, di sebelah barat Kota Gaza. Sementara itu, upaya terus dilakukan untuk menyelamatkan jenazah yang tersisa dan memberikan bantuan kepada korban luka yang masih terjebak di bawah reruntuhan.

Sebelumnya hari ini, Kementerian Kesehatan mengatakan jumlah korban akibat agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap Gaza dan Tepi Barat sejak 7 Oktober, telah meningkat menjadi sedikitnya 9.572 korban dan lebih dari 26.000 orang terluka, dengan lebih dari 1.600 lainnya belum ditemukan dan dikhawatirkan tewas dalam serangan tersebut. puing.

Di Gaza, 9.425 warga Palestina tewas dan lebih dari 25.000 orang terluka. Di Tepi Barat, jumlah korban tewas mencapai 147 orang, dan lebih dari 2.200 orang terluka. Yang mengkhawatirkan, lebih dari dua pertiga korban luka adalah anak-anak, perempuan, dan orang lanjut usia.

136