Papua, Gatra.com – Tentara Pembebesan Nasional Papua Barat (TPNPB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) membantah berita sebuah media di Indonesia bahwa akan mengeksekusi mati Pilot Susy Air Philip, Mark Merthens, kalau pemerintah tidak segera melakukan negosiasi dengan pihaknya mengamini kemerdekaan Papua.

“Hari ini ada sebuah media di Indonesia yang memberitakan Brigjen Egianus Kogoya akan mengeksekusi, menembak mati pilot Susy Air, Philip Mark Merthens. Dalam berita itu disebutkan diberi waktu dua bulan untuk pemerintah Indonesia dan Selandia Baru pikirkan Papua Merdeka. Ini tidak benar dan hoax,” tegas Juru Bicara TPNPB OPM, Sebby Sambom, kepada Gatra.com, Selasa malam (21/11) membantah pemberitaan tersebut.

Sebby menyebutkan, media tersebut mengutip video berita lama, sebuah video Brigjen Egianus Kogoya bulan Mei 2023 lalu. “Jadi video yang kami keluarkan bulan Mei lalu itu hanya sebagai shock terapi, mau melihat sikap Pemerintah Indonesi ” jelas Sebby Sambom.

Karena bagi TPNPB OPM, pilot Susy Air, Philip Mark Merthens, dikawal dan dijaga betul karena sebagai modal perjuangan menuju Papua merdeka.

“Si pilot Susy Air, Philip Mark Merthens itu kami jaga seperti menjaga telur. Makan minum, kesehatannya juga kami betul-betul perhatikan. Semua kebutuhan, termasuk komunikasi dengan keluarganya juga kami fasilitas. Karena itu semua isu tersebut hoax dan salah kaprah,” kata Sebby.

Sesungguhnya, lanjut Sebby Sambom, semua pihaknya berkomunikasi baik dengan otoritas penguasa di Selandia Baru. Semuanya berjalan lancar terkait rencana pembebasan pilot Susy Air, Philip Mark Merthens.

“Tetapi belakangan mereka, mereka Selandia Baru mengatakan tidak mau melanjutkan pembicaraan pembebesan dengan kami. Mereka hanya katakan sudah diminta Jakarta, pemerintah Indonesia untuk tidak ikut mencampur urusan pembebesan pilot. Percayakan kepada pemerintah Indonesia,” sebut Sebby Sambom.

Seperti diberitakan Gatra.com sebelumnya, pilot Susy Air Philip Mark Merthens, disandera TPNPB OPM pada hari Selasa, 7 Februari 2023. Pilot bernama lengkap Philip Mark Merthens itu disandera setelah pesawat Susi Air yang dipilotinya di Bandara Paro, Kabupaten Nduga.

Sejak saat itu sampai sekarang, TPNPB OPM pimpinan Egianus Kogoya, masih menyandera pria berkebangsaan Selandia Baru tersebut. Artinya, hampir 10 bulan, pilot itu dalam kerangkeng KKB Papua. Terbetik kabar, Kapten Philips dibawa berkeliling Kabupaten Nduga, Yahukimo, hingga di Kabupaten Puncak Jaya.