Home Internasional Kemenkes Palestina: 15.200 Korban Tewas di Gaza, 70 Persen Perempuan dan Anak-anak

Kemenkes Palestina: 15.200 Korban Tewas di Gaza, 70 Persen Perempuan dan Anak-anak

Gaza, Gatra.com - Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan jumlah korban tewas telah melampaui 15.200 orang dan 70 persen dari mereka yang tewas, adalah perempuan dan anak-anak.

The Associated Press, Sabtu (2/12) melaporkan, angka tersebut diumumkan juru bicara kementerian Ashraf al-Qidra, yang memberikan rincian lebih lanjut, pada hari Sabtu.

Jumlah korban sebelumnya yang diberikan oleh kementerian adalah lebih dari 13.300 orang tewas.

Al-Qidra tidak menjelaskan lompatan tajam tersebut. Namun, kementerian hanya mampu memberikan informasi terkini secara sporadis sejak 11 November, di tengah permasalahan konektivitas dan gangguan besar terkait perang pada operasional rumah sakit.

Kementerian tidak membedakan antara warga sipil dan kombatan.

“Lebih dari 40.000 orang terluka,” kata al-Qidra.

Baca Juga: Pesawat Tempur Israel kembali Menggempur Gaza, 178 Warga Palestina Tewas

Israel mengintensifkan serangan baru setelah gencatan senjata selama seminggu dengan Hamas, sehingga menimbulkan kekhawatiran baru mengenai bertambahnya korban sipil, bahkan ketika Amerika Serikat mendesak sekutunya Israel untuk melakukan segala kemungkinan untuk melindungi warga sipil.

“Ini akan menjadi sangat penting ke depan,” Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan pada hari Jumat, setelah pertemuan dengan para menteri luar negeri Arab di Dubai, mengakhiri tur ketiganya ke Timur Tengah sejak perang dimulai.

“Itu adalah sesuatu yang akan kami perhatikan dengan cermat,” katanya.

Banyak serangan Israel pada hari Sabtu terfokus di daerah Khan Younis di Gaza selatan, di mana militer mengatakan mereka telah menyerang lebih dari 50 sasaran Hamas dengan serangan udara, tembakan tank, dan angkatan lautnya.

Menurut PBB, militer menyebarkan selebaran sehari sebelum memperingatkan warga untuk pergi, namun hingga Jumat malam, belum ada laporan mengenai sejumlah besar orang yang meninggalkan wilayah tersebut.

64