Jakarta, Gatra.com - Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut dua Gibran Rakabuming Raka menyebut bahwa Tim Sukses Pasangan Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar alias Cak Imin melontarkan isu yang membohongi publik.
Hal ini disampaikan Gibran saat melontarkan pertanyaan kepada Cak Imin terkait Timses Pasangan Calon nomor urut 1 yang sering menggaungkan bahwa baterai kendaraan listrik jenis LFP (Lithium, Fero-Phosphate) akan didorong ketimbang baterai berbasis nikel.
"Gus Muhaimin, Paslon nomor 1 dan timsesnya sering menggaungkan LFP, LFP, saya gak tahu ini pasangan 1 ini anti nikel atau gimana? Mohon dijelaskan?" tanya Gibran ke Cak Imin dalam Debat Cawapres di JCC, Jakarta, Minggu (21/1).
"Masih ada waktu apakah akan digunakan? akan saya gunakan apabila pertanyaannya belum jelas. Bagaimana Gus? saya jelaskan juga gapapa? LFP, lithium fero-phosphate. Itu sering digaungkan Pak Tom Lembong itu," tutur Gibran.
Muhaimin pun menjawab, "Tenang Pak Gibran semua ada etikanya, termasuk kita diskusi di sini bukan tebak-tebakan definisi bukan tebak-tebak singkatan kita levelnya policy dan kebijakan, prinsipnya sederhana semua kembali pada etika. Etika adalah etik lingkungan apapun yang menjadi kebijakan kita menyangkut produksi pengambilan tambang SDA, juga apapun yang kita gunakan potensi bangsa ini rujukannya etika lingkungan, komitmen kita keseimbangan meletakkan manusia dan alam," ujarnya.
"Keseimbangan tidak bisa ditawar agar keberlanjutan dan melibatkan semua pihak agar tidak ada yang tertinggal, sehingga produksi yang dimunculkan dari tambang lithium apapun tidak sembrono dan tidak sewenang-wenang, bahkan yang lebih parah lagi tidak mempertimbangkan lingkungan dan keberlanjutan masa depan. Sekali lagi intinya etika lingkungan dan etika forum policy kalau kita tebak-tebakan di sini jangan-jangan kalau kita tebak-tebakan di sini kita levelnya SD SMP atau ijasahnya palsu semua di sini, ini yang mengagetkan, jadi kalau tebak-tebakan bukan di sini levelnya, di sini adalah kebijakan kita memimpin negara," jelas Cak Imin.
Mendengar jawaban Cak Imin tersebut, Gibran pun langsung merespons dengan tajam.
"Ini agak aneh ya yang sering ngomongin LFP itu apa timsesnya, tapi Cawapres enggak paham LFP itu apa, kan aneh. Sering bicara LFP LFP, Tesla nggak pakai nikel ini kan kebohongan publik, mohon maaf. Tesla itu pakai nikel. dan kita sekarang, kita itu Indonesia adalah negara yang punya cadangan nikel terbesar sedunia. Ini kekuatan, itu ini bargaining kita, jangan malah bahas LFP, itu sama saja mempromosikan produk Cina pak," papar Gibran.
"Saya nggak tahu ya Pak Tom Lembong dan Timses sering nggak diskusi sama Cawapresnya? masak Cawapres gak paham? aneh loh. Saya jelaskan sekali lagi, lithium fero fosfat itu adalah alternatif dari nikel, intinya ada negara yang gak mau pakai nikel, itu lho Gus yang saya maksud. Apakah Gus juga anti nikel?" tukas Gibran.
Kemudian, Cak Imin pun kembali memberi jawabannya. Ia mengaku sependapat jika potensi sumber daya alam (SDA) Indonesia mesti dipromosikan kenlyar dan dikelola secara mandiri.
"Tapi (perlu) dicatat gara-gara kita eksplorasi nikel ugal-ugalan, lalu hilirisasi tanpa mempertimbangkan ekologi, sosial kita, buruh kita diabaikan karena banyak tenaga asing, dan juga terjadi korban kecelakaan, di sisi lain pemasukan kita dari nikel sangat kecil, ini juga jadi pertimbangan, yang paling parah nikel kita berlebih produknya, bukan harga tawar kita naik malah kita menjadi korban dari policy kita sendiri, sementara masa depan kita jadi tidak jelas, di sisi lain kita mengorbankan lingkungan dan sosial dan keuntungan yang terbatas bagi negara. Oleh karena itu, bukan gegabah tapi ini soal keberanian," balas Cak Imin.