Home Internasional Peringatan Nakba, Dubes Palestina untuk RI: Indonesia Punya Derita Serupa Kami, Pernah Dijajah Negara Lain

Peringatan Nakba, Dubes Palestina untuk RI: Indonesia Punya Derita Serupa Kami, Pernah Dijajah Negara Lain

Jakarta, Gatra.com - Duta Besar (Dubes) Palestina untuk Indonesia, Zuhair Al-Shun, berterima kasih kepada Indonesia yang selalu mendukung perjuangan rakyat Palestina. Menurutnya, Palestina dan Indonesia punya kesamaan, yakni sama-sama pernah berada di bawah penjajahan atau pendudukan negara lain.

"Kami tahu Indonesia. Hal yang sama juga menjadi realitas Indonesia. Kenapa? Indonesia juga menderita selama 350 tahun di bawah kolonialisasi Belanda, dan mereka tahu apa artinya berjuang," ujar Zuhair dalam konferensi pers peringatan Nakba ke-76 di gedung Kedubes Negara Palestina untuk Indonesia di Menteng, Jakarta, Jumat (10/5/2024).

Seperti diketahui, catatan sejarah populer Tanah Air mencatat bahwa Indonesia berada di bawah penjajahan Belanda selama 350 tahun atau 3,5 abad. Meski begitu, akurasi jangka waktu tersebut masih diperdebatkan di kalangan sejarawan.

Sementara itu, melalui peringatan Nakba ini, Zuhair menegaskan bahwa pendudukan Israel juga sudah berlangsung lama, dan tidak dimulai sejak 7 Oktober 2023 lalu. Ia mengatakan, pendudukan Zionis Israel di tanah Palestina sudah dimulai sejak 76 tahun lalu atau tahun 1948.

"Apa yang terjadi di Palestina sekarang bukan seperti apa yang orang-orang katakan, yakni sejak 7 Oktober 2023. Tidak. Ini sudah terjadi sejak 76 tahun lalu," tegas Zuhair.

Catatan sejarah meyakini bahwa peristiwa Nakba ini merupakan buntut dari implementasi yang buruk dari resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Nomor 181. Seperti diketahui, resolusi tersebut memutuskan agar tanah Palestina dibagi menjadi dua wilayah.

Seluas 55% tanah dikuasai Israel, sementara 45% luas tanah lainnya dikuasai Arab-Palestina. Sementara Yerusalem berada di bawah kontrol internasional.

Namun, Zuhair memandang bahwa resolusi tersebut tidak dipatuhi dengan baik oleh pihak Israel. Sebagai bukti, menurut catatan terkininya, hampir seluruh wilayah Palestina kini berada di bawah kontrol otoritas Zionis. "Dan sekarang semua teritori itu berada di bawah pendudukan Israel," ujarnya.

Serangan retaliasi Zionis Israel kepada Palestina sejak 7 Oktober 2023 lalu tak kalah mengerikan. Melansir Al-Jazeera, militer Zionis Israel telah membunuh setidaknya 34.904 jiwa rakyat Palestina di Gaza sejak serangan retaliasi mereka yang dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu hingga data teranyar 9 Mei 2024 waktu setempat.

Dari angka itu, sebanyak lebih dari 14.500 jiwa merupakan korban anak-anak. Sementara sebanyak 78.514 orang dinyatakan terluka, dan 8.000 belum ditemukan atau hilang.

Sementara jumlah korban kekerasan militer Israel di Tepi Barat adalah sebanyak 498 jiwa. Lebih dari 124 di antaranya adalah korban jiwa anak-anak. Sebanyak 4.950 lainnya dinyatakan terluka.

Sementara dari pihak Israel, jumlah korban jiwa adalah sebanyak 1.139 orang. Angka ini direvisi oleh otoritas Israel yang sebelumnya menyebut angkanya menyentuh 1.405 korban jiwa. Sebanyak 8.730 lainnya mengalami luka-luka.

44