Beijing, Gatra.com - Remineralisasi enamel, atau pertumbuhan kembali email gigi, tetap menjadi tantangan paling berat di bidang bionik. Namun, tim peneliti dari Cina sekarang telah menemukan cara mengembangkan gel khusus yang memungkinkan enamel gigi untuk memperbaiki sendiri.
Menumbuhkan kembali enamel gigi telah dianggap tidak mungkin sebelumnya karena enamel gigi adalah jaringan biologis yang sangat termineralisasi. Enamel gigi juga merupakan zat anorganik murni yang tidak dapat memperbaiki sendiri.
Ini adalah jaringan yang paling sulit dalam tubuh manusia dan mengandung persentase mineral tertinggi sebanyak 96%. Enamel gigi memiliki ketebalan sekitar 2 mm.
Terlepas dari ketangguhannya, zat transparan ini rentan terhadap degradasi. Terutama rentan terhadap asam dari makanan dan minuman. Setelah enamel rusak, muncul gigi berlubang yang dapat memicu rasa sakit tak tertahankan.
Upaya sebelumnya untuk menumbuhkan kembali enamel dengan menggunakan berbagai bahan buatan seperti resin komposit, keramik dan amalgam pun gagal.
"Enamel menyerupai lapisan mineral kristal anorganik alami dan terdiri dari kristal-kristal apatit karbonat nonstoikiometrik, dikemas erat dengan orientasi yang terdefinisi dengan baik untuk memastikan kekerasannya," kata penulis utama studi, Dr. Changyu Shao yang dilansir dari Medical Daily, Rabu (4/9).
Upaya tim peneliti yang dipimpin oleh Prof. Ruikang Tang dari Departemen Kimia Universitas Zhejiang (termasuk Dr. Shao) telah mengembangkan solusi regeneratif biomimetik yang dapat diterapkan untuk memperbaiki rongga gigi.
Solusi ini adalah gel khusus yang akan membentuk perbatasan mineralisasi amorf kristal kristimetik untuk mendorong pertumbuhan enamel dengan pemeliharaan yang tepat dari kompleksitas struktural asli dalam waktu 48 jam.
Tim peneliti mengusulkan pendekatan baru untuk pertumbuhan kembali email gigi. Mereka menemukan, bahwa pencampuran ion kalsium dan fosfat, dua mineral yang merupakan blok bangunan email gigi asli dengan bahan kimia trietilamin dalam larutan alkohol menyebabkan email tumbuh dengan struktur yang sama dengan gigi.
Mereka menguji gel dengan mengoleskannya pada gigi pasien yang rusak karena asam. Mereka kemudian meninggalkan gigi dalam wadah cairan yang dirancang untuk meniru lingkungan mulut selama 48 jam.
Penelitian menunjukkan ketika gel yang dikembangkan oleh tim peneliti diaplikasikan pada gigi manusia, ia memperbaiki lapisan enamel menjadi sekitar 2,5 mikrometer ketebalan. Itu juga mencapai struktur enamel alami yang sama dalam waktu 48 jam.
“Bahan yang kami gunakan dalam percobaan identik dengan jaringan manusia, sehingga mencapai pertumbuhan kembali struktural yang lengkap,” terang salah satu penulis studi, Dr. Liu Zhaoming.
Namun, penemuan itu belum terbukti bekerja di lingkungan yang berlawanan di mulut. Uji coba di masa depan akan membuktikan hal ini, tetapi enamel gigi yang tumbuh kembali akan diuji pada orang dalam waktu dekat.
