Home Ekonomi Corona, Harga Emas Naik Lagi

Corona, Harga Emas Naik Lagi

Chicago, Gatra.com - Harga emas naik ke tingkat tertinggi dalam lebih dari satu minggu pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), di jalur untuk kenaikan mingguan. Pasalnya, investor memburu aset safe-haven logam untuk lindung nilai terhadap dampak ekonomi dari wabah virus corona.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April di Bursa Comex naik US$7,6 atau 0,5 persen, menjadi ditutup pada US$1.586,40 per ounce. Emas berjangka menetap lebih tinggi untuk hari ketiga berturut-turut di tengah permintaan safe-haven.

Sementara itu, harga emas di pasar spot naik 0,5 persen menjadi US$1.583,18 per ounce pada pukul 01.43 sore waktu setempat (18.43 GMT). Sebelumnya sempat menyentuh US$1.583,76, harga tertinggi sejak 3 Februari. Untuk minggu ini, emas naik sekitar 0,8 persen.

"Skenario virus corona masih belum jelas. Berita utama tentang situasi ini membuat pasar saham bergejolak, memaksa investor untuk berlindung padasafe-haven emas," kata Direktur Pelaksana RBC Wealth Management, George Gero.

"Sekalipun dengan virus tidak ada, emas diperkirakan akan diperdagangkan dalam kisaran US$1.550 - 1.600 karena ketidakpastian lain. Misalnya suku bunga yang lebih rendah di seluruh bank-bank sentral utama, ketegangan Timur Tengah, dan risiko politik lainnya masih ada," tambahnya, dilansir Reuters, Sabtu (15/2).

Otoritas Cina pada Kamis (13/2) melaporkan 121 kematian baru dan 5.000 kasus virus corona baru di Cina daratan. Para ekonom lantas menurunkan kembali ekspektasi pertumbuhan untuk ekonomi terbesar kedua di dunia itu saat mereka menilai dampak wabah tersebut.

Pasar saham global telah mengalami minggu yang bergejolak karena investor mengambil dan keluar dari posisi dalam aset berisiko yang didorong oleh berita utama yang sering berubah di sekitar wabah virus corona Cina.

Wall Street dibuka sedikit lebih tinggi, namun kenaikannya terus dibatasi oleh kekhawatiran tentang pukulan ekonomi dari wabah.

Lebih lanjut mendukung kenaikan emas, imbal hasil obligasi pemerintah AS menurun setelah data penjualan ritel lemah di tengah kekhawatiran virus.

Pengeluaran konsumen AS tampaknya telah melambat lebih lanjut pada Januari, yang menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan ekonomi untuk terus berkembang pada kecepatan moderat.

Di antara logam mulia lainnya, paladium turun 0,3 persen menjadi US$2.417,20 per ounce, tetapi berada di jalur untuk mencatat minggu terbaiknya sejak pekan yang berakhir 17 Januari, dengan kenaikan lebih dari empat persen.

Perak naik 0,7 persen menjadi US$17,75. Sedangkan platinum turun 0,3 persen menjadi US$964,53.

 

107