Home Gaya Hidup Sensasi Pedas Ayam Suwir dalam Nasi Balap Puyung Khas Lombok

Sensasi Pedas Ayam Suwir dalam Nasi Balap Puyung Khas Lombok

Mataram, Gatra.com - Lombok dikenal kaya akan kuliner khasnya. Selain ayam bakar taliwang yang sudah mengglobal, Lombok pun punya kuliner khas lainnya yang tak kalah spesial. Adalah Nasi Balap Puyung, panganan lokal Lombok yang tidak kalah populernya dengan kuliner sejenis yang tengah naik daun.

“Isian utamanya berupa nasi putih, kacang panjang yang dibumbu tumis, ayam suwir pedas, kentang krispi dan taburan kacang kedelai, tumisan kacang panjang dan buncis, serta sambal dan serundeng, yaitu kelapa parut renyah yang disangrai dan sambal kering secukupnya yang rasanya pedas,” kata Azizah, pengelola Rumah Makan Cahaya 2 yangmerupakan cabang Rumah Makan khas Puyung Cahaya 1 di di pintu masuk Bandara Internasional Lombok Syeich Zainudin Abdul Majid kepada Gatra.com, Minggu (23/2) di Mataram.

Meski rata-rata nasi khas Lombok bias diketahui dari rasa pedasnya, namun nasi balap puyung menyajikan pembeda dari makanan khas lainnya. Bedanya ditemukan pada ayam suwirnya yang pedas.

Konon, cerita turun-temurun dari tokoh masyarakat desa Puyung, Kabupaten Lombok Tengah menyebutkan, karena pada malam hari di Desa Puyung sering kali dijadikan arena balapan muda-mudi. Nasi balap diciptakan untuk melayani anak muda yang lapar setelah balapan. Rasanya enak dan harganya terjangkau untuk anak muda, membuat pamor Nasi Balap Puyung melesat hingga ke penjuru Lombok.

Versi lainnya juga menginterpretasikan, jika nama balap terinspirasi dari proses pembuatan yang cepat. Ayam memang harus disuwir dalam keadaan panas, sehingga warga Lombok kompak menyebutnya Nasi Balap.

“Dahulunya menurut orangtua kita di Puyung, Nasi Balap ini dijual hanya di malam hari. Namun meluasnya peminat membuat beberapa warung juga membuka lapak di pagi hari,” tukas Aziziah.

Untuk penyajiannya, Nasi Balap Puyung ini disiapkan dalam wadah anyaman lidi, dan dilapiai daun pisang. Sedangkan untuk teman minum, tidak ada yang berbeda, yaitu es jeruk atau jeruk hangat.

"Secara umum mirip dengan nasi campur, tapi agak pedas. Secara rasa lumayan enak. Ayam kampungnya lembut, tapi agak kecil. Paling gurih eseng-eseng dan kedelainya mas," kata M Zakaria penikmat nasi balap puyung asal Mataram kepada Gatra.com.

642