Tegal, Gatra.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah diminta segera membuka alun-alun untuk masyarakat. Sebab fasilitas  publik yang sudah selesai direvitalisasi dengan anggaran mencapai Rp10 miliar itu terancam mangkrak.

Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tegal, Sisdiono Ahmad mengatakan, proyek revitalisasi alun-alun sudah rampung dan diserahterimakan ke pemkot dari rekanan pada akhir 2020.

"Karena itu seharusnya alun-alun itu segera dibuka. Sampai sekarang 'kan masih ditutup seng," kata Sisdiono, Kamis (4/3).

Sisdiono mengatakan, setiap kegiatan yang sudah dibiayai APBD tujuannya untuk masyarakat. Untuk itu, agar hasil revitalisasi bisa dinikmati masyarakat, maka alun-alun harus dibuka.

"Alun-alun sekarang sudah jadi tapi tidak bisa dinikmati masyarakat, ini sangat disayangkan. Makanya saya minta harus segera dibuka. Anggarannya sampai Rp10 miliar masak tidak bisa dinikmati masyarakat," tandasnya.

Menurut Sisdiono, secara anggaran, pengerjaan revitalisasi alun-alun sudah selesai, sehingga tidak perlu menunggu pengerjaan tahap selanjutnya.

"Pengerjaan yang sudah selesai itu satu paket, anggarannya bukan multiyears. Kalau ada pengerjaan lagi itu tambahan saja. Makanya saya minta segera dibuka. Kalau tidak dibuka bisa timbul kecurigaan masyarakat," ujar dia.

Kekhawatiran timbulnya kerumunan jika alun-alun dibuka menurut Sisdiono seharusnya tidak perlu ada. Sebab, pemkot memiliki ratusan personel Satpol PP yang bisa dikerahkan untuk melakukan pengawasan protokol kesehatan.

"Setiap hari ada Satpol PP yang nongkrong mengawasi. Masyarakat Kota Tegal juga saya kira masih bisa diatur. Disuruh pakai masker, jaga jarak mau," ujarnya.

Sementara terkait proses penyidikan yang sedang dilakukan Kejaksaan Negeri Tegal terhadap dugaan penyimpanan anggaran revitalisasi, Sisdiono mengaku tidak mengetahuinya.

"Kalau proses hukum saya tidak tahu, tapi kalau ada penyimpangan silakan diproses, saya mendukung, tapi alun-alun seharusnya sudah bisa dibuka," tandas Ketua Fraksi Partai Gerindra itu.