Home Kesehatan Covid-19 Melonjak, Pemkot Tegal Diminta Segera Beli Alat PCR

Covid-19 Melonjak, Pemkot Tegal Diminta Segera Beli Alat PCR

Tegal, Gatra.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Jawa Tengah diminta segera merealisasikan pembelian alat polymerase chain reaction (PCR) karena melonjaknya jumlah kasus Covid-19. Anggaran pembelian alat untuk pemeriksaan sampel swab ini sudah dialokasikan sejak tahun lalu, namun belum digunakan.

Dalam Rapat Kerja Badan Anggaran Bersama Tim Satgas Penanganan Covid-19 yang digelar DPRD Kota Tegal, Selasa (22/6), diketahui jika anggaran penanganan Covid-19 sebesar Rp57 miliar ternyata baru terserap 26 persen. Salah satu alokasi anggaran yang penyerapannya masih nol persen yakni anggaran untuk pengadaan alat PCR sebesar Rp5,8 miliar.

Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro mengatakan, anggaran pembelian alat PCR sudah diketok DPRD pada akhir November 2020 setelah Dinas Kesehatan memaparkan kebutuhan pembelian alat itu untuk penanganan Covid-19 saat rapat Badan Anggaran (Banggar) dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD). "Dinkes sudah memaparkan butuh alat PCR, bahkan sudah siapkan ruang untuk laboratorium PCR sehingga Banggar setuju pembelian alat PCR, tapi sampai hari ini alatnya belum dibeli," kata Kusnendro, Rabu (23/6).

Untuk itu Kusnendro meminta agar pemkot segera melakukan pembelian alat PCR tersebut karena anggarannya sudah ada. Apalagi melonjaknya jumlah kasus Covid-19 saat ini membutuhkan langkah penanganan yang cepat. "Pada situasi seperti ini membutuhkan kecepatan dalam arti untuk mengetahui seseorang positif atau negatif Covid-19. Tanpa alat ini, kita butuh waktu ke Semarang. lni waktunya cukup lama. Apalagi kalau di sana penuh. Jadi waktu tunggunya lama. Apalagi yang sedang dirawat di RS, nah ini yang banyak dikomplain masyarakat," ujarnya.

Menurut Kusnendro, setelah disetujui, anggaran alat PCR pada saat itu seharusnya bisa langsung segera dibelanjakan pemkot karena dimasukkan dalam pos belanja tidak terduga (BTT). Namun setelah terlanjur ada perubahan ketentuan dari Kementerian Keuangan, anggaran saat ini sudah didrop di organisasi perangkat daerah (OPD) terkait sehingga harus melalui proses lelang. "Yang namanya belanja tidak terduga peruntukannya untuk bencana alam, bisa bencana kesehatan. BTT ini bisa digunakan sewaktu-waktu ketika bencana melanda. Jadi tidak ada proses berbelit-belit, anggaran bisa langsung digunakan," ujarnya.

Sekretaris Daerah Kota Tegal Johardi mengatakan, pembelian alat PCR akan secepatnya dilakukan dengan mekanisme pelelangan. Menurut dia, pemkot harus memastikan alat yang dibeli sesuai standar internasional sehingga hingga saat ini belum terealisasi.

"PCR ini bukan kaleng-kaleng, tapi harus standar internasional. Kendalanya adalah standarisasinya. Anggaran PCR Rp5,8 miliar. Maunya (harganya) di bawah itu, tapi mutunya harus internasional. Ini sedang berproses. Paling cuma sebulan, dua bulan ke depan akan dapat," katanya.

1139