Pekanbaru,Gatra.com - Pemerintah Provinsi Riau bakal menyalurkan bantuan untuk usaha kecil dan menengah (UKM) senilai Rp25 miliar.
Menurut Kepala Biro Perekonomian Sekdaprov Riau, Jon Armedi Pinem, bantuan tersebut disalurkan untuk membantu sektor UKM Riau ditengah terpaan pandemi COVID-19.
"Dalam waktu dekat kita menyerahkan bantuan untuk UKM totalnya Rp25 miliar, itu dana dari anggaran daerah bukan dari APBN," terangnya di Pekanbaru, Rabu (4/8).
Nantinya setiap UKM di Riau akan menerima kucuran dana Rp1,2 juta, dan disalurkan oleh Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi . Hanya saja Jon belum merinci berapa banyak UKM yang akan mendapat bantuan.
Sebut Jon, sektor UKM sangat terdampak oleh COVID-19, terlebih dengan adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) seperti di kota Pekanbaru.
Adapun PPKM di kota Pekanbaru termasuk level 4, dan telah diperpanjang hingga 9 Agustus 2021 mendatang. Kota Pekanbaru sendiri selaku ibukota Provinsi Riau merupakan sentra industri jasa di Bumi Lancang Kuning.
Kebijakan tersebut telah membuat pelaku usaha kecil merasakan seretnya pendapatan. Agus (35) seorang penjual bandrek, kepada Gatra.com mengaku sebisa mungkin untuk bertahan. Namun menurutnya induk usaha tempatnya berjualan memilih menutup lapak.
"Kalau yang di jalan Sudirman (jalan protokol) tempat cabang utama itu memang sudah tutup, karena jalan ke arah sana memang sudah disekat dari banyak penjuru,apalagi jualannya malam. Normalnya setiap malam omsetnya bisa jutaan," urainya.
Agus sendiri menadakan usahanya di salah satu teras ruko di jalan Paus (jalan antar kampung). Menurut pengakuanya tempat dagangannya sudah lebih dari dua kali didatangi aparat pemerintah.
"Minta agar jualanya tidak pake kursi, langsung bungkus. Ya tentu bagi mereka yang ingin minum ditempat tak jadi pesan. Semoga Covid-19 ini cepat berlalu lah," harapnya.
Adapun Covid-19 telah mengerek angka pengangguran di Riau. Sebagai gambaran berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase pengangguran di Riau pada Februari 2021 sebesar 4,96 persen. Sementara pada periode yang sama tahun 2020 angkanya 4,92 persen.
