Home Info Sawit Petani Sawit Mendapat Bantuan Dampak Pandemi

Petani Sawit Mendapat Bantuan Dampak Pandemi

Jakarta, Gatra.com - Untuk membantu petani sawit yang terdampak pandemi Covid-19, Serikat Petani Kelapa Sawit Indonesia (SPKS) menyerahkan paket bantuan. Sebanyak 1.600 petani sawit yang mendapatkan bantuan ini, tersebar di 14 kabupaten sentral sawit Indonesia.

Menurut SPKS petani sawit termasuk yang paling merasakan dampak Covid-19 sejak Maret 2020 hingga saat ini. Walau harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit saat ini tergolong baik (sekitar Rp 1.500-Rp 2.500/kg) namun petani kelapa sawit skala kecil masih mendapatkan harga yang jauh lebih rendah, yakni di bawah Rp 1.500/kg karena harus menjual produknya melalui tengkulak. Sementara, harga kebutuhan pokok dan biaya pengelolaan perkebunan rakyat juga mengalami kenaikan di masa pandemi Covid-19.

“Pemberlakuan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dari bulan Juli lalu tidak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga mempengaruhi kesejahteraan, penghidupan, aktivitas sehari-hari dan perekonomian masyarakat Indonesia, termasuk petani kelapa sawit,” jelas Sekjen SPKS Mansuetus Darto dalam keterangan resminya. “Dengan semua kesulitan yang sedang berlangsung, petani kecil harus didukung untuk memungkinkan mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga untuk dapat terus melakukan praktik berkelanjutan,” sambungnya.

Paket bantuan darurat yang diberikan berupa sembako (beras, gula, minyak goreng, telur dan mie instan, serta susu kaleng). Selain sembako, sebanyak 7.500 masker kain dan lima tabung oksigen juga dibagikan.

Lokasi pendistribusian tersebar di 13 kabupaten, yaitu di Kecamatan Sanggau, Sekadau, Sintang, Paser, Kobar, Seruyan, Labura, Rokan Hulu, Kuansing, Siak, Pelalawan, dan Muba.

Yusro Fadli petani sawit, juga Ketua SPKS Kab. Rokan Hulu Riau menyebut bantuan ini sangat bermanfaat untuk petani sawit yang terdampak Pandemi Covid-19, diapun mengajak kepada Perusahaan Perkebunan Sawit atau Pabrik Kelapa Sawit serta stakeholder yang bergerak di sektor sawit agar lebih peka memberikan perhatian kepada petani sawit skala kecil yang terdampak pandemi Covid-19.