Home Internasional Shanghai Disneyland Ditutup akibat Peningkatan Virus Covid-19

Shanghai Disneyland Ditutup akibat Peningkatan Virus Covid-19

Shanghai, Gatra.com – Taman hiburan Shanghai Disneyland ditutup pada Senin. Lokasi yang letaknya di kota terpadat China itu berusaha menahan penyebaran virus corona terbesarnya sepanjang dua tahun terakhir. Adapun pusat bisnis di bagian selatan Shenzhen masih memberi izin membuka toko dan kantor pasca penutupan selama seminggu.

Sementara itu, kota Changchun dan Jilin di timur laut China mulai melakukanpengujian massa virus di seluruh kota, menyusul lonjakan infeksi. Jilin memperketat pembatasan penularan penyakit, dan memerintahkan 2 juta penduduknya untuk tinggal di rumah.

Jumlah kasus China dalam gelombang infeksi terbarunya masih lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara besar lainnya. Meski pihak berwenang menerapkan strategi "tanpa toleransi" dengan menangguhkan akses ke beberapa kota besar.

Pemerintah melaporkan 2.027 kasus baru di daratan China pada Minggu, atau naik dari 1.737 pada hari sebelumnya. Jumlah itu termasuk 1.542 infeksi di provinsi Jilin, tempat Changchun dan Jilin.

Kota Shanghai, yang memiliki populasi 24 juta, menghindari penutupan seluruh kota dan mengimbau masyarakat untuk tetap tinggal di rumah. Layanan bus ke kota telah ditangguhkan dan pengunjung diharuskan menunjukkan tes virus negatif.

Pengelola Disney Co, mengatakan Shanghai Disneyland, Disneytown, dan Wishing Star Park ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Pada hari Senin, Shanghai melaporkan 24 kasus baru. Kota itu sebelumnya menangguhkan akses ke dua area perumahan dan melakukan pengujian massal di puluhan lainnya.

Penduduk Shanghai memposting foto di internet yang menunjukkan jalan-jalan tampak kosong dan kereta bawah tanah, tidak ramai seperti biasanya selama jam sibuk muali Senin pagi.

Pemerintah Shenzhen, pusat keuangan dan teknologi yang berbatasan dengan Hong Kong, mengumumkan bisnis dan kantor pemerintah diizinkan untuk dibuka kembali pada hari Senin. Sementara pihak berwenang mengambil langkah-langkah untuk mencoba mencegah penularan kasus virus. Layanan bus dan kereta bawah tanah, yang telah ditangguhkan, kembali dimulai.

Pekan lalu, kota berpenduduk 17,5 juta itu menutup semua bisnis kecuali yang memasok makanan dan kebutuhan lainnya, meminta masyarakat untuk tinggal di rumah menyusul lonjakan kasus.

Shenzhen merupakan kota di beberapa perusahaan terbesar China termasuk pembuatan peralatan telekomunikasi Huawei, merek mobil listrik BYD Auto dan Tencent, operator layanan pesan WeChat yang populer.

Penutupan tersebut memicu kekhawatiran perdagangan akan terganggu jika pelabuhan di dekat Shanghai dan Shenzhen dtutup. Pelabuhan Shanghai memilih memindahkan perlatan dokumen secara online meski aktifitas kargo berjalan secara normal. Pelabuhan kecil Lianyungang melarang pelaut asing datang ke darat.

Tangshan, sebuah kota yang merupakan pusat industri baja di timur Beijing, ibu kota China, memberlakukan pengawasan pada Minggu dan hanya mengizinkan kendaraan darurat bergerak di sekitar kota, pasca tujuh kasus ditemukan, sebagaimana dilaporkan media pemerintah.

55