Home Regional Gruduk Pasar, Bupati Borong Ratusan Balon

Gruduk Pasar, Bupati Borong Ratusan Balon

Kebumen, Gatra.com - Puluhan anak-anak TK warga Desa Kebakalan, Kecamatan Karanggayam, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, mendapatkan balon dari Bupati Arif Sugiyanto. Momen itu terekam saat acara 'Grudug Pasar Tumplek Blek' di Lapangan Desa Kebakalan, Minggu (7/8).

Sebelum membagikan balon, Arif yang didampingi istrinya, yang juga Bunda Forum Anak, Iin Windarti Sugiyanto mengajak anak-anak TK dan Paud di Desa Kebakalan untuk naik panggung. Mereka diajak beryanyi bersama dengan lagu-lagu Balonku Ada Lima, Topi Saya Bundar dan Cicak-cicak di Dinding.

Usai beryanyi, Bupati Arif memanggil penjual balon dan langsung memborongnya. Total 100 balon habis dibagi-bagikan ke anak-anak yang menyambutnya dengan gembira.

"Alhamdulillah terima kasih banyak Pak Bupati, balon saya habis diborong, tadi masih ada 60 balon sudah habis semua. Pedagang yang lain juga sama, habis semua diborong," ujar Suparno, pedagang balon asal Desa Peniron, Kecanatan Pejagoan, Kebumen.

Satu balon dihargai Rp10 ribu, Suparno adalah pedagang mainan yang setiap hari berjualan di tempat-tempat hiburan desa, seperti pasar malam, hajatan atau pagelaran kesenian kuda lumping dan lain-lain. Ia mengaku setiap kali jualan jarang sekali dagangannya habis.

"Jarang. Kaya balon ini juga jarang, tadi saya bawa 70, sudah laku 10, terus 60 sisanya diborong. Pernah habis tapi jarang. Pas lagi sepi, paling laku cuman lima. Hari ini alhamdulillah laris manis," ucapnya bahagia.

Bupati pun menyambut baik diadakannya kegiatan ini untuk menggerakan perekonomian masyarakat. Meski diadakan secara sederhana, Grudug Pasar Tumplek Blek mampu mencuri perhatian banyak orang untuk hadir ke lapangan.

"Ini bagus sekali, pemudanya, karangtaruna, dari ibu-ibu PKK semua ikut andil untuk mensukseskan kegiatan ini. Jadi ini bisa mendorong para pelaku UMKM  desa untuk terus mempromosikan produk-produknya. Banyak hal positif yang dihasilkan," ujar Arif.

Setidaknya ada 70 pelaku UMKM yang ikut dalam kegiatan Grudug Pasar. Bupati berharap kegiatan yang sudah berlangsung turun menurun, tiap tahunnya harus terus dijaga dan ditingkatkan. Karena ini merupakan kearifan lokal dari desa setempat.

"Setiap desa setiap wilayah itu punya ciri dan khasnya masing-masing, punya kearifan lokal masing-masing. Semua harus sama-sama menjaga agar tradisi ini tetap exsis, tidak tergerus oleh zaman. Zaman boleh modern, tapi tradisi harus tetap lestari," tandas Arif.

57