Home Politik Prabowo Sosok Capres yang Utamakan Persatuan Ketimbang Ego Sektoral

Prabowo Sosok Capres yang Utamakan Persatuan Ketimbang Ego Sektoral

Jakarta, Gatra.com - Merangkul Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menjadi bukti Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi sosok calon presiden (capres) yang mengakomodir semua kalangan. Prabowo dinilai sebagai sosok capres yang memiliki jiwa ksatria dan tidak memilih-milih teman.

“Itulah sebab PSI sekalipun ia rangkul, orientasinya bukan kader PSI, tetapi penunjukkan sikap kesatria Prabowo yang tidak memilih teman,” kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, dalam keterangannya, Sabtu (5/8).

Kedatangan Prabowo ke kantor DPP PSI beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra itu merupakan sosok capres yang bisa mengakomodir semua kalangan. Baik dari kalangan partai politik dan juga semua lapisan masyarakat.

Terbukti, dari hasil survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia, Prabowo merupakan sosok capres yang bisa merangkul semua kalangan. Dari mulai akar rumput, para pengusaha, hingga kepada pelajar dan mahasiswa.

Pada survei yang dilaksanakan 1—8 Juli 2023 tersebut, Prabowo berhasil meraup dukungan dari kalangan akar rumput. Pada sektor pekerjaan seperti petani, peternak hingga nelayan, Prabowo berhasil meraup suara sebesar 44,9 persen.

Sementara itu, pada pemilih yang memiliki pekerjaan seperti wiraswasta dan pengusaha, turut serta memberikan dukungannya kepada Capres Partai Gerindra itu sebesar 37,8 persen. Kemudian, pada pemilih yang masih duduk di bangku sekolah, Prabowo mendapatkan dukungan tertinggi dengan jumlah suara mencapai 55,6 persen.

Oleh karena itu, Dedi menegaskan menjelang Pilpres 2024, Prabowo akan bertarung secara maksimal, karena sudah pernah mengalami kekalahan secara beruntun. Kini, Dedi meyakini, Prabowo sudah bisa lebih maksimal dengan persiapan yang lebih matang pada Pemilu tahun depan.

“Tidak ada yang perlu dibatasi oleh Prabowo mengingat ini momentum penting, Prabowo telah alami kekalahan beruntun sehingga 2024 akan menjadi pertarungan paling total,” ujar Dedi.

“Tentu dengan persiapan lebih matang dari sebelumnya,” imbuhnya.

84