Jakarta, Gatra.com - Bakal Calon Presiden (Bacapres), Prabowo Subianto menilai kekayaan alam yang dimiliki Indonesia selama ini banyak mengalir ke luar negeri. Sehingga, tidak dapat dinikmati oleh negara sendiri.

Menurutnya, permasalahan ini terjadi karena bangsa Indonesia tidak pandai untuk menjaga dan mengelola kekayaan alam. Hal itu membuat kekayaan Indonesia dikuras dan dibawa ke luar negeri oleh asing.

"Terjadi fenomena kekayaan kita tidak tinggal di Indonesia, terjadi net outflow of national wealth," kata Prabowo dalam acara Sarasehan 100 Ekonom 2023 di Jakarta, Rabu (8/11).

Menurutnya, masalah ini adalah masalah sistematik yang belum terselesaikan. Padahal, Pasal 3 Ayat 1 Undang-Undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.

"Tiap negara punya budaya lain, tiap negara punya culture berbeda. Di negara barat sangat suka dengan capitalismo neoliberal. Ya itu mereka, tapi pendiri bangsa kita tidak merancang Indonesia seperti itu," jelas Prabowo.

Dalam kesempatan itu, Bacapres yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju ini meyakini, negara dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat adalah negara yang memiliki pemikiran yang sama dengan Pasal 3 UUD 1945.

Menurutnya, Indonesia harus kembali kepada ekonomi Pancasila, yakni gabungan antara yang terbaik dari kapitalisme dan yang terbaik dari sosialisme.

"Sistem kita tidak bisa lagi meneruskan kapitalisme neolib karena di Barat sudah tidak laku. Di Barat sebut ekonomi neolib tidak bisa membawa kesejahteraan kepada rakyat banyak, tapi hanya kekayaan 1% bahkan kurang,” imbuhnya.