Home Nasional Kepala BNPT Dukung Partisipasi Perempuan sebagai Agen Perdamaian

Kepala BNPT Dukung Partisipasi Perempuan sebagai Agen Perdamaian

Purwakarta, Gatra.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen. Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel, menekankan pentingnya keterlibatan perempuan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan, yang mengarah pada terorisme.

Hal ini disampaikan Rycko pada Konferensi Nasional Working Group on Women and Preventing/Countering Violent Extremism (WGWC): Perempuan, Agensi, dan Pemberdayaan dalam Melawan Ekstremisme Kekerasan yang digelar di Purwakarta pada 5-8 Mei 2024.

“Perlu upaya serius untuk mendorong partisipasi aktif perempuan sebagai agen perdamaian yang dapat menumbuhkan community resilience, yang dimulai dari menumbuhkannya di keluarga dan kemudian di komunitas,” kata Kepala BNPT dilansir dalam keterangannya, Kamis (9/5).

Kepala BNPT mengapresiasi kontribusi WGWC selama ini dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan (P/CVE) dan berharap Konferensi ini dapat menghasilkan gagasan dan ide yang lebih memperkuat upaya-upaya P/CVE di dalam negeri.

Kegiatan Konferensi WGWC ini juga sejalan dengan salah satu program prioritas BNPT tahun 2024, yaitu: Pemberdayaan Perempuan, Anak dan Remaja, dan komitmen Kepala BNPT bahwa BNPT selalu siap bekerja sama dengan WGWC.

Sementara itu, anggota Steering Committee WGWC, Debby Affianty berharap apa yang telah dilakukan dalam WGWC dapat dikolaborasikan dengan Pemerintah Daerah agar hasilnya dapat berdampak sampai ketingkat masyarakat.

“Kami berharap kerja-kerja WGWC dapat dikombinasikan dengan Pemda untuk dapat dikomunikasikan di akar rumput (untuk hasil yang lebih berdampak),” ujarnya.

Senada dengan anggota Steering Committee WGWC, Dicky Darmawan melihat pentingnya kolaborasi dalam mengatasi upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme yang mengarah pada terorisme di daerah, khususnya dengan melibatkan perempuan yang didukung berbagai lapisan masyarakat.

“Melalui Peraturan Bupati telah mengeluarkan RAD PE yang bertujuan untuk mengajak seluruh komponen di Purwakarta untuk mengatasi ancaman dan potensi ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme,” kata perwakilan Bupati Purwakarta ini.

Sebagai informasi, WGWC sendiri telah memulai gerakan kolektif kerja penguatan pengarusutamaan gender dalam PCVE sejak 2017 dengan mengadopsi agenda WPS (Women, Peace and Security) dalam membaca perkembangan radikalisme dan memformulasi strategi untuk menguatkan keterlibatan perempuan di dalamnya.

Selama 7 tahun perjalanannya, WGWC meyakini bahwa memperkuat agensi perempuan sangat penting untuk membentuk masyarakat yang lebih inklusif dan adil.

Pemberdayaan ini diharapkan memiliki dampak positif pada upaya deradikalisasi, memfasilitasi reintegrasi individu ke dalam masyarakat, dan mendukung proses pemulihan bagi korban terorisme secara berkelanjutan.

20