Home Regional Harmonisasi Sedekah Bumi di Kampung Pluralisme Pati

Harmonisasi Sedekah Bumi di Kampung Pluralisme Pati

Pati, Gatra.com - Sedekah bumi Jrahi, Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, selalu menjadi magnet wisatawan lokal untuk melihat kearifan lokal yang mengakar di desa yang akrab disebut kampung pluralisme.

Bukan tanpa alasan, masyarakat desa ini menganut beragam kepercayaan, mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Buddha, hingga Sapto Dharmo. Di kampung ini juga terdapat Vihara terbesar di kabupaten berjuluk Bumi Mina Tani.

Pengunjung nampak berjejal untuk mengikuti setiap prosesi di Gili Malang, Desa Jrahi, Selasa (21/5). Pelancong rela berpeluh, demi bisa mendapatkan nasi berkat yang disediakan warga. Jumlahnya pun tak sedikit, pihak desa menyiapkan sebanyak ribuan berkat yang memang ditujukan warga luar daerah.

Setiap kepala keluarga (KK) menyediakan dua berkat. Berkat berisi nasi dan lauk pauk yang diwadahi anyaman bambu yang disebut warga setempat sebagai tlandik.

Untuk kemudian dikumpulkan di masing-masing Ketua RT dan dari sana dibawa ke punden. Selain berkat, hasil bumi seperti kopi, jambu, buah kakao, terong, dan beberapa hasil bumi lainnya juga diserahkan.

Hasil bumi dan beberapa berkat diarak keliling desa sebelum dibawa ke punden untuk didoakan oleh pemangku adat. Hasil bumi ditumpuk sedemikian rupa hingga membentuk gunungan. Sedangkan berkat ditempatkan di miniatur rumah (Pucak).

Kepala Desa (Kades) Jrahi, Miko Adi Setyawan, mengatakan, rangkaian sedekah bumi tahun ini sudah dimulai sejak Senin kemarin (20/5). Dijelaskan, ritual ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Hari ini puncak acara, ini ritual hajatan. Kita berdoa sebagai ungkapan rasa syukur dan berdoa agar Desa Jrahi aman dan tentram," ujarnya.

Diterangkan, setiap tahun di bulan Apit atau bulan ke 11 dalam penanggalan Jawa, acara ini digelar. Sedekah Bumi ini juga menjadi momen untuk menyatukan warga. Meskipun warganya dari berbagai golongan agama, namun tetap guyub rukun ikut menyukseskan acara ini.

Selain kirab dan karnaval, sejumlah pertunjukan turut digelar untuk semakin memeriahkan Sedekah Bumi Jrahi. Seperti pentas tayub, ketoprak, pentas dangdut dan campur sari. Anggaran yang dihabiskan pun tak main-main, mencapai Rp118 juta.

Naila warga Tayu yang ikut acara ini merasa senang. Ia mendapat berkat usai menunggu acara sedari pagi. Nantinya, berkat yang didapatkannya akan dibawa pulang untuk keluarga.

"Kita kesini. Mencari berkatan. Nanti di makan bareng-bareng. Semoga Tuhan memberikan berkah," tuturnya.

13