Home Milenial Solusi Lahan Sempit, KKN Upgris Kembangkan Hidroponik

Solusi Lahan Sempit, KKN Upgris Kembangkan Hidroponik

Semarang, Gatra.com - Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (Upgris) mengenalkan teknik bercocok tanam pada lahan sempit di Desa Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Kegiatan yang dikemas dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) tersebut mempraktekan teknik tanam hidroponik.

Teknik tanam hidroponik dipraktekan pada ibu-ibu PKK Desa Candirejo dengan menanam aneka jenis tanaman sayur yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Media tanam berupa spons rockwoll, baki, dan air sebagai sumber utama pengganti media tanah.

“Karena banyak lahan pekarangan sekitar rumah warga yang bisa dimanfaatkan untuk menanam sayuran,” kata Titania Salza Dilla, Sekretaris Tim KKN Upgris, Kamis (20/2).

Menurut Titania, teknik hidroponik bisa dikembangkan warga Desa Candirejo lantaran kebutuhan sumber air yang cukup melimpah. Jenis tanaman juga disesuaikan dengan masa tanam yang cepat sehingga bisa langsung dipanen.

“Jenis tanaman kangkung dan sawi, masa tanam lebih cepat dengan hidroponik dibanding teknik tanam manual pada tanah,” ucap mahasiswi Teknik Elektro.

Selain ditularkan teknik menanam, 16 mahasiswa KKN dari Fakultas Teknik dan Informatika Upgris juga memberikan cara merawat tanaman saat sudah mulai tumbuh hingga saat panen.

“Perawatan cukup mudah, hanya mengganti air yang telah dicampur pupuk AB mix setiap 6 hari sekali,” ujarnya.

Selain itu, ongkos produksi baik bahan dan alat juga mudah terjangkau. Hasil panen juga tidak kalah dengan menanam menggunakan media tanah, dan hasil sayur yang dipanen juga bersih.

“Total biaya Rp200 ribu, masa tanam sampai panen hanya satu bulan, sesuai dengan masa KKN kita di Candirejo,” katanya.

Ana Hidayatul, selaku Ketua Penggerak PKK Desa Candirejo mengaku sangat terbantu dengan adanya ilmu menanam hidroponik yang ditularkan oleh mahasiswa KKN Upgris. Warganya bisa mendapatkan bahan memasak kapan saja tanpa harus berbelanja.

“Edukasi juga secara ekonomis, warga tinggal menanam, merawat dan panen untuk bahan sayur makanan keluarga. Lebih sehat dan bersih karena organik,” terangnya.

Untuk Tanaman Hidroponik yang dikembangkan selanjutnya diserahkan kepada PKK Candirejo untuk dikembankan dan di konsumsi sendiri.

“Panen pertama kita masak bersama di Balai Desa Candirejo, rasanya lebih nikmat dan segar hasil dari tanam hidroponik,” katanya.

587