Home Politik Heboh Pengadaan Kalender Rp2,1 Miliar Tanpa Tender

Heboh Pengadaan Kalender Rp2,1 Miliar Tanpa Tender

Banjarnegara, Gatra.com – Bupati Banjarnegara, Budhi Sarwono menyatakan akan mendalami secara profesional pengadaan kalender Rp2,1 miliar yang dinilai sebagian pihak janggal lantaran anggarannya terlalu besar.

Budhi mengatakan, karena menyangkut ASN di lingkungan Pemkab Banjarnegara, permasalahan ini akan didalami terlebih dahulu oleh Inspekorat Kabupaten Banjarnegara selaku Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP). “Tentunya kami akan mendalami secara profesional permasalahan ini, karena menyangkut ASN di lingkungan Pemkab Banjarnegara. Dan yang berwenang adalah Inspektorat selaku APIP,” katanya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa malam (9/6).

Pada Selasa, para kepala puskesmas di Banjarnegara mengklarifikasi perihal pengadaan kalender senilai Rp2,1 miliar yang beberapa hari terakhir ini menjadi isu hangat di Banjarnegara. Klarifikasi dilakukan di ruang rapat Bupati Banjarnegara, Selasa (9/6).

Bupati Banjarnegara mengajak para kepala puskesmas selaku pengguna anggaran untuk berhati-hati betul menggunakan anggaran. Dia meminta agar pengguna anggaran jangan sampai salah menggunakan anggaran. Namun begitu, bupati menegaskan, jika pengadaan kalender itu di bawah Rp200 juta bisa dengan penunjukkan langsung, tanpa ada tender. “Kalau Anda membayar dengan penunjukkan langsung, itu sudah betul. Jadi, pada prinsipnya jangan takut kalau memang sudah benar sesuai prosedur,” kata bupati.

Sebelumnya muncul kabar para Kepala Puskesmas di Kabupaten Banjarnegara resah terkait pengadaan kalender yang proses pengadaannya dinilai janggal dan nilainya Rp 2,1 miliar. Menurut Ketua DPRD Kabupaten Banjarnegara Ismawan Setya Handoko, prosesnya dinilai tidak pas, sebab tanpa proses lelang. Dia mengatakan DPRD akan membentuk Pansus untuk mendalami pengadaan kalender ini.

Namun dari klarifikasi kepala Puskesmas dengan Bupati Banjarnegara, diperoleh informasi bahwa nilai sebesar Rp2,1 miliar tersebut merupakan akumulasi dari 35 Puskesmas se-Kabupaten Banjarnegara, yang masing-masing nilainya jauh di bawah Rp200 juta sehingga bisa melalui penunjukan langsung.

12880