Beijing, Gatra.com - Sebuah perusahaan pembuat obat milik negara China sedang menyiapkan jalur produksi untuk memasok 1 miliar dosis vaksin dari dua kemungkinan vaksin virus corona yang sedang diuji pada 50.000 orang di 10 negara.
Penyataan itu diungkapkan ketua perusahaan pengujian oleh SinoPharm Group, Liu Jingzhen di konferensi pers, dikutip AP, pada Selasa (20/10).
“SinoPharm berada di kilometer terakhir dari long march," katanya.
Dia enggan memberikan indikasi kapan hasilnya bisa diharapkan.
Pelaku Industri obat Cina yang masih dianggap muda turut serta dalam perlombaan secara global untuk memproduksi vaksin dan memiliki empat kandidat dalam tahap akhir pengujian.
Para ahli kesehatan mengatakan, meskipun China bisa dinilai berhasil, namun ada aturan sertifikasi yang ketat di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang yang mungkin vaksinnya hanya dapat didistribusikan di negara berkembang lainnya.
“SinoPharm sedang menguji dua vaksin di negara-negara termasuk Mesir, Argentina, Yordania dan Peru,” kata Liu.
Keduanya tidak aktif, artinya mereka menggunakan versi virus korona yang tidak menular.
Menurut Liu, jalur produksi vaksin sedang disiapkan di Beijing dan Wuhan, kota di China tengah tempat wabah dimulai pada Desember.
"Kapasitas produksi akan mencapai 1 miliar dosis tahun depan, dan memastikan keamanan yang memadai," kata Liu.
“Vaksin yang dikembangkan China telah diuji pada 60.000 orang dengan "hanya sedikit efek samping", kata Tian Baoguo, seorang pejabat Kementerian Sains dan Teknologi.
Ribuan orang di China termasuk petugas kesehatan dan orang yang dianggap berisiko telah diberi vaksin eksperimental. Tiga pemerintah kota telah mengumumkan rencana untuk menyuntik anggota masyarakat yang membutuhkannya.
