Home Regional Semarang Terpilih Menjadi Pilot Project Program Smart Water Cities, Mbak Ita : Jadi Contoh untuk IKN Nusantara

Semarang Terpilih Menjadi Pilot Project Program Smart Water Cities, Mbak Ita : Jadi Contoh untuk IKN Nusantara

Walikota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu menerima kedatangan tim kolaborasi dari Water Resources Association (IWRA), Korea Water Resources Corporation (K-water), dan Asia Water Council (AWC) di Sitroom Balaikota Semarang, Senin (16/10/2023).

Kedatangan tim kolaborasi tersebut menindaklanjuti dari penandatanganan Lol (Letter of Intent) Smart Water Cities Pilot Evaluation Project, di Korea Selatan pada Juli 2023 lalu.

Mbak Ita-sapaan akrabnya mengatakan, tim ini nantinya akan melakukan semacam assessment dan memverifikasi data ke berbagai pihak seperti Dinas ESDM, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Badan Meteorologi, Kementerian PUPR, PDAM dan dinas-dinas terkait.

“Jadi ini adalah tindak lanjut dari penandatanganan LoI di Seoul, Korea Selatan dan mereka akan melakukan verifikasi atas sejumlah data yang telah kami sampaikan,” kata Mbak Ita.

Dirinya menjelaskan, Kota Semarang akan menjadi Pilot Project program Smart Water Cities yang berhasil menyisihkan 25 kota dari 18 negara yang mengikuti proyek tersebut.

Kota Semarang menjadi pionir di Indonesia dalam pengelolaan air secara terintegrasi yang nantinya akan menjadi contoh pengembangan water management di IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara.

“Semoga proses assessment ini berjalan dengan lancar dan apa yang kita harapkan Smart Water Cities Project dapat terwujud. Karena kita ini sudah berjuang dari 25 kota dan dari 18 negara, Semarang mendapatkan yang terbaik dan mendapat support dari Kementerian PUPR,” lanjutnya.

Menurutnya, ada 13 indikator verifikasi dalam evaluasi Smart Water Cities. Ia menyebut, topografi Kota Semarang itu sangat pas, karena ada tiga sungai yang dekat dengan laut.

“Tujuan utama proyek ini adalah mengenalkan Smart Water Management System, memperbaiki sarana dan prasarana dari kondisi eksisting air baku dan kualitas manajemen air serta efisiensi operasional dan pemeliharaan jaringan air minum. Tujuan akhirnya yakni pengelolaan air dari hulu ke hilir. Mulai dari pengambilan, proses, pemanfaatan air,” jelas Mbak Ita.

“Ini peluang yang harus kita tangkap, tidak semua kota bisa mendapatkan project program ini, sehingga harapannya semua bisa saling sinergi dan kolaborasi,” sambungnya.

Sementara itu, Monica Garcia Quesada selaku Smart Water Cities Project Officer memberikan pujiannya atas komitmen penuh Kota Semarang.

“Kota Semarang telah menjadi salah satu kota yang terpilih dan saya juga telah melihat komitmen dan keseriusan Kota Semarang dalam rangka project ini,” terang Monica.

Ia menjelaskan, tujuan dari project ini adalah mengembangkan instrument bersama untuk bisa mengukur dan membandingkan bagaimana manajemen air di kota-kota seluruh dunia.

Sedangkan Junghwan Lee sebagai perwakilan Korea Water mengungkapkan keyakinannya atas kesuksesan kolaborasi project internasional ini. “Kami percaya bahwa project evaluasi ini nantinya akan dapat meningkatkan supply air dan kualitas air di Kota Semarang,” pungkasnya.

132